Sabtu, 05 Januari 2008

Yosim Pancar (Yospan)

Hello Papua. Sudah tahu pastinya Tari yosim. Bagi teman-teman yang bukan berasal dari Papua, di sini akan dijelaskan apa itu Yosim Pancar.

Yosim pancar merupakan tarian khas dari Papua. " Yospan adalah salah satu tarian pergaulan yang berasal dari dua daerah, yakni Biak dan Yapen-Waropen. Awalnya, yospan terdiri dari tarian pergaulan yosim dan pancar, dua tarian berbeda yang akhirnya dipadu menjadi satu"(sumberKompas),
(http://www.infopapua.com/modules.php?op=modload&name=News&file=article&sid=4750)

Tarian ini juga biasanya dilombakan atau diisi dalam acara Agustus-an, acara adat, dll. Yospan juga disebut tari pergaulan. Oh iya, ada juga tari-tari lainnya, seperti Di daerah Sarmi dan sekitarnya hingga ke Jayapura, misalnya, ada tarian pergaulan yang disebut Lemon Nipis. Di kawasan pegunungan tengah Papua, seperti di daerah Wamena dan sekitarnya, ada pula yang disebut Sekise.

Label:

Berbagai Jenis Anggrek di Papua...


Papua, Kalian semua pecinta anggrek? Anggrek hutan merupakan salah satu jenis tumbuhan yang dapat kita jumpai di Papua, bahkan di antaranya termasuk pada spesies yang langka.

Di Papua sendiri terdapat lebih kurang 2.000 jenis anggrek, mulai yang hidup di daerah tepi pantai hingga lereng gunung yang tinggi. Jenis dan warna dari anggrek beragam, sehingga ukuran, bentuk dan warnanya berbeda-beda sesuai dengan habitat tempat ia tumbuh.

Di dataran tinggi Papua, anggrek denrobium kerdil merupakan salah satu jenis yang paling cantik. Anggrek yang kecil -- biasanya diserbuki oleh burung -- ini memiliki warna cerah. Bunganya cukup besar dengan corak biru, merah, kuning dan ungu. Jenis lainnya yang tumbuh di sini adalah yang berbunga merah bercampur oranye, dendrobium cuthbertsonii Bunganya merah tua.

Papua diakui sebagai tempat atau kawasan yang begitu banyak menyimpan spesies langka (flora). Tumbuhan karnivora (tumbuhan yang hidup dengan memangsa hewan kecil) terdapat di ketinggian atas laut sampai ke daerah pegunungan yang bersalju.

Tumbuhan ini dibagi atas empat marga, namun yang dapat dijumpai di Papua adalah dari marga Nepenthes. Tanaman ini merupakan liana kayu atau perdu yang berbentuk seperti kantung. Hewan seperti serangga, burung, dan pengerat kecil umumnya tertarik dengan warnanya yang cerah.

Tanaman ini punya sejenis madu yang berfungsi sebagai penjerat mangsanya. Permukaan pohon (madu) ini amat licin, sehingga mangsa kerap jatuh ke dalamnya. Hewan yang terjatuh akan dilumat dengan enzim/cairan pencerna untuk menjadi zat makan yang diserap dinding tubuh dan disalurkan ke seluruh tubuh.

Sagu metroxylon sago merupakan salah satu tumbuhan yang perlu waktu bertahun-tahun untuk tumbuh dan menjadi besar di Papua. Tumbuhan yang menjadi makanan utama orang Papua ini kini telah menjadi tanaman yang dibudayakan oleh penduduk setempat. (www.mediaindonesia.com)

Label:

Keindahan Bawah Laut...


Sudahkah kalian mengunjungi kepulauan "Raja Ampat" ? Kalau belum sebaiknya anda harus berwisata ke tempat ini, karena tempat inilah yang akan memberikan gambaran tentang indahnya keindahan bahwa laut di Papua.

Papua bukan hanya terkenal dengan hasil hutan, tambang, atau lautnya tapi juga organisme laut yang begitu indah. Raja Ampat adalah salah satu bukti nyata keindahan yang dimiliki oleh negeri ini, organisme dalam lautnya sangat luarbiasa dan mempesona untuk dilihat. Raja Ampat terkenal dengan keanekaragaman ikan-ikan karangnya yang tertinggi di dunia. Ada juga beberapa jenis ikan yang dapat bertumbuh dengan sangat baik, salah satunya ikan manta ray dan beberpa jenis paus.

Raja Ampat sebenarnya sudah ditayangkan dibeberapa tayangan TV maupun media cetak tapi pemberitaan itu sepertinya kurang menarik perhatian masyarakat. Hal itu mungkin terjadi karena letaknya yang cukup jauh serta fasilitas sebagai tempat wisata kurang mewadai. Namun tempat ini adalah salah satu aset bangsa, tidak sedikit juga wisatawan mancanegara yang puas dengan keindahan alamnya yang penuh dengan kejutan dan daya tarik tersendiri.

Ada hal yang mengecewakan, beberapa peneliti mengatakan bahwa ada beberapa terumbu karang yang sudah mulai rusak. Tau kah kamu alasannya? Alasannya karena banyak nelayan dari luar penduduk setempat yang menggunakan bom untuk menanggkap ikan. Dan buruknya lagi para penduduk setempat mulai mengikuti cara mereka untuk menangkap ikan dengan cara tersebut.

Untuk itu kita para pemuda-pemudi Papua maupun Indonesia mari kita bersama untuk melestarikan aset negara ini. Karena lama-kelamaan keindahan dalam laut Raja Ampat akan punah kalau terus menggunakan "bom" untuk menangkap ikan. Tapi, Bukan hanya melestarikan saja dukungan pemerintah untuk mendapatkan fasilitas dan menjadikan tempat wisata yang nyaman itu sangat penting buat kepulauan ini, agar dapat terus berkembang lagi di mata Internasional.

sumber:

www.kompas.com

www.infopapua.com

Prestasi Dunia

Salah satu hal yang paling membuat saya terkesan ketika saat prestasi gemilang yang diraih salah satu anak bangsa ditingkat dunia melalui putra bangsa dari Papua. Prestasi yang menurut saya sangat membanggakan buat masayarakat Indonesia khususnya Papua.

Walaupun prestasi itu di dapat tiga tahun yang lalu namun semuanya masih sangat hangat untuk diperbincangkan. Melihat situasi pendidikan di Papua yang kurang akan fasilitas namun dapat meraih prestasi tingkat dunia dan memenangkan nobel. Berarti kurangnya pendidikan bukan karena keterbatasan masyarakat namun dana pendidikan yang kurang merata.

Septinus George Saa atau yang akrab disebut dengan Oge adalah siswa yang mengukir prestasi tersebut dengan memenangkan The First Step to Nobel Prizein Physics, sebuah kompetisi tingkat duniabagi para siswa tingkat menengah.

Dalam perjalanan prestasinya Oge adalah anak dari seorang petani dan dari kecil ia pun rajin membantu ibunya untuk bercocok tanam di ladang. namun itu semua tidak menyurutkan niatnya untuk bersekolah. Sampai akhirnya dia berhasil mendapatkan beasiswa untuk masuk SMU 3 Waena, Jayapura, salah satu sekolah unggulan di jayapura.

Kemudian dari sini prestasinya terus berkembang pesat mulai dari menjuarai Olimpiade Kimia tingkat daerah pada tahun 2001, tahun 2003 berhasil meraih 8 besar dari 60 peserta di India dalam prestasi Matematika Kuatum sampai akhirnya dia mengirimkan risetnya selama satu tahun untuk menemukan rumus dan memenangkan nobel.

Judul riset yang di berikan Oge adalah infinite Triangle and Hexogonal Lattice Networks of Identical Resistor, menurut para juri idenya sangat kreatif dan mudah untuk dipahami. Risetnya membahas tentang menghitung hambatan antara dua titik dari satu rangkaian resistor tak hingga yang membentuk segitiga dan heksagon.


Melihat prestasi Oge, kita sebagai anak-anak Papua harus membuktikan bahwa kita layak untuk jadi perhitungan. Tidak semua prestasi didapatkan dengan uang tapi prestasi berasal dari kemampuan dan kerja keras serta semangat untuk mendapatkannya. Uang bukan hambatan untuk kita berprestasi walaupun dana dan fasilitas yang kurang tapi kita harus mempunyai tekad untuk mengharumkan nama Indonesia dan Papua di mata dunia.

sumber:

www.sekolahindonesia.com

www.kompas.com

www.infopapua.com

Label:

Matrikulasi Papua


Unpad (Universitas Padjadjaran) menjalin kerja sama dengan Papua dengan mengadakan jalur khusus di daerah-dareah. Seperti Tasik, banten, dan Papua khususnya. Papua sendiri sudah bekerja sama dengan Unpad sejak tahun 2002 dan menghasilkan "Matrikulasi Papua" angkatan pertama.

Matrikulasi ini adalah orang yang berhasil lulus tes Unpad. Biasanya yang diujikan adalah materi yang bersifat psikologi, matematika, bahasa indonesia dan bahasa Inggris. Tiap nomor diberi waktu sekitar 1 menit, jumlah soal kurang lebih ada 100 nomor.

Matriuklasi sendiri mempunyai arti khusus, yaitu proses pembelajaran sebelum masuk ke tingkat yang lebih tinggi, Universitas. Masa matrikulasi yang dijalani anak-anak Papua berbeda-beda. Angkatan 2002 menjalani matrikulasi selama 1 tahun. Semakin lama menurun masanya, angkatan 2005 ke bawah hanya sebulan saja menjalani masa ini. Walaupun sebentar, kami menjalaninya dengan sepenuhnya. "Hal ini membuat kami memahami bahwa tingkat kesulitan pelajaran akan lebih tinggi dibadingkan di SMA". "Apalagi kita berada di Papua, yang kurang dalam pelajaran," ungkap Janet Matrikulasi angkatan 4 (2005).

Label:

ShoutMix
Subscribe to papuagroup_2008
Powered by groups.yahoo.com
Click here to join papuagroup_2008
Click to join papuagroup_2008